Seleksi kesehatan biasanya dilakukan dua tahap Tahap pertama khususnya pemeriksaan bagian luar tubuh seperti tinggi dan berat badan, postur, telinga, kulit, virginitas dan payudara (khusus wanita), varikokel dan hernia (khusus pria), ambeien, amandel, tangan, dan jemari, mata, gigi, THT, alat reproduksi, anus, bentuk kaki X atau O, varises hingga telapak kaki, dalam tahap ini calon diperiksa oleh panitia seleksi khususnya panitia bidang kesehatan.
Seleksi kesehatan tahap kedua khusus pemeriksaan bagian dalam tubuh pemeriksaan itu meliputi : urine, darah, dan Rontgen.
- Pemeriksaan urine untuk mendeteksi penyakit ginjal dan kencing manis.
- Pemeriksaan darah dapat diketahui normal tidaknya asam urat kolesterol gula darah HB lemak darah Tri gliserol dan lain-lain.
- Pemeriksaan rontgen akan diketahui ada tidaknya kelainan atau penyakit paru-paru jantung dan organ sekitarnya
- Selain itu calon juga menjalani pemeriksaan dengan EKG atau elektrokardiogram atau rekam jantung untuk melihat kondisi jantung dalam keadaan baik atau tidak baik
- Pemeriksaan dengan USG atau ultrasonografi untuk mengetahui benda asing Seperti batu ginjal spirometri untuk mengatur kekuatan pernafasan audiometri untuk mengatur kepekaan pendengaran dan lain-lain
Pemeriksaan kesehatan memang alamat lengkap menjangkau semua tubuh baik bagian luar maupun dalam biasanya calon hanya pasrah menjalani pemeriksaan kesehatan sebabnya pada umumnya calon tidak paham mengenai peralatan yang digunakan untuk mengetes kesehatannya calon biasanya hanya dapat menunggu hasil pemeriksaan lulus atau tidak.
Dalam kenyataannya peserta seleksi kesehatan itu banyak yang gagal alias tidak lulus Mengapa?
Peserta tidak lulus karena mengalami hal-hal berikut
- Tekanan darah tidak normal tekanan darah (ideal 120/80)
- Jantung tidak normal
- Kelainan aritmia jantung detak jantung (ideal 6 - 90 detak per menit)
- Hemoglobin darah tidak normal hemoglobin darah yang ideal (14-16 per gram)
- Menggunakan narkoba
- Menderita HIV atau AIDS atau penyakit menular lainnya
- Cacat fisik
- Memiliki tato atau telinga ditindik
- Mengalami gangguan pendengaran
- Tekanan darah melebihi (135 per 95)
- Hamil (khusus wanita)
- Kondisi hati tidak sehat
- Menderita leukimia
- Menderita kencing manis
- Kolesterol dan asam urat tinggi
- Mata juling
- Buta warna
- Mengalami gangguan kejiwaan
- Ada lebih dari 2 masalah pada gigi dan mulut
- Dan lain-lain
Baca artikel selanjutnya 8 TIPS SEBELUM TES KESEHATAN AKPOL DAN POLISI DIJAMIN 100% LOLOS
Demikian artikel tentang 20+ JENIS TES KESEHATAN AKPOL dan POLISI LENGKAP ini, semoga bermanfaat, jangan lupa share ke teman - teman kamu yang ingin mendaftar polisi dan akademi polisi.
Sumber : "Supertrik Lolos Tes TNI POLRI" (Asul Wiyanto)