Metode Dan Teknik Pengolahan Samping Ikan Daging Menjadi Produk Nonpangan
A. Metode Pengolahan Hasil Samping Ikan dan Daging Menjadi Produk Nonpangan
Beberapa jenis Metode Dan Teknik Pengolahan Samping Ikan Daging Menjadi Produk Nonpangan dari hasil samping ikan dan daging telah dimanfaatkan sejak dulu seperti pupuk kandang, hiasan rumah tangga. Saat ini telah dikembangkan pemanfaatan limbah ikan menjadi silase. Bahan tersebut umumnya dimaksudkan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, memanfaatkan limbah atau hasil samping ikan menjadi produk nonpangan yang lebih bermanfaat bagi kehidupan, serta untuk meningkatkan nilai ekonomi dari hasil samping tersebut.
Produk Metode Dan Teknik Pengolahan Samping Ikan Daging Menjadi Produk Nonpangan apa saja yang dibuat dari hasil samping ikan dan daging yang dapat dijumpai di daerah kamu? Teknik pengolahan hasil samping ikan dan daging menjadi produk nonpangan yang umum diterapkan adalah fermentasi dan pengeringan. Berikut ini diuraikan teknik pengolahan yang sering diterapkan pada pengolahan hasil samping ikan dan daging menjadi produk nonpangan.
1. Fermentasi
Fermentasi adalah proses produksi energi pada sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Fermentasi merupakan salah satu bentuk respirasi anaerobik yang digunakan untuk proses pembusukan dengan cepat. Proses fermentasi ini dapat pula dibantu oleh mikroorganisme seperti ragi, dan virus. Mikroorganisme tersebut berfungsi sebagai perombak bahan organik, hasil dari fermentasi berupa etanol, asam laktat, hidrogen, asam butirat, dan aseton.
Fermentasi dapat pula dilakukan dalam pengolahan pangan untuk makanan manusia. Contoh produk pangan hasil fermentasi berupa, tape, tempe, yoghurt, keju, dan sebagainya.
2. Pengeringan
Pengeringan merupakan metode tertua untuk mengawetkan bahan pangan maupun nonpangan. Pada pengeringan bahan nonpangan, akan terjadi penurunan kadar air sampai kadar tertentu sesuai dengan dikehendaki. Selama pengeringan, terjadi penguapan air yang terdapat dalam bahan nonpangan. Oleh sebab itu, bahan nonpangan yang dikeringkan akan terjaga keawetannya karena kandungan airnya rendah sehingga organisme pembusuk tidak dapat tumbuh dan berkembang biak. Pengeringan dapat dilakukan dengan cara mengeringkan bahan nonpangan di bawah sinar matahari maupun dengan menggunakan alat pengering.
Selain manfaat di atas, pengeringan bahan nonpangan juga bertujuan untuk memper kecil volume tempat penyimpanan dibanding kan dengan bahan non pangan yang masih segar. Di samping itu, bahan non pangan kering akan tahan lama jika disimpan dan lebih efisien dalam proses pengangkutan maupun distribusi.
B. Teknik Pengolahan Hasil Samping Ikan dan Daging Menjadi Produk Nonpangan
Metode Dan Teknik Pengolahan Samping Ikan Daging Menjadi Produk Nonpangan Ikan dan Daging/ putih difokuskan untuk membuat produk non pangan dengan prosedur pengolahan relatif mudah dengan biaya yang dapat terjangkau.
1. Teknik Pengolahan Hasil Samping Ikan
Berikut ini merupakan contoh pengolahan hasil samping ikan menjadi produk nonpangan untuk diolah menjadi silase. Silase ikan merupakan salah satu jenis bahan baku yang digunakan untuk membuat pakan ikan. Silase ini dapat berasal dari bagian ikan yang sudah tidak termanfaatkan, kemudian dicincang dan difermentasikan dengan penambahan asam atau berasal dari limbah pengolahan ikan yang difermentasikan. Silase ini dapat berfungsi sebagai bahan pengganti tepung ikan dalam proses pembuatan pakan ikan.
2. Teknik Pengolahan Hasil Samping Ayam
Pengolahan hasil samping daging difokuskan untuk memanfaatkan bulu ayam yang tidak dimanfaatkan. Salah satu sumber daya lokal potensial yang merupakan pemanfaatan bulu ayam sebagai kemoceng sebagai alat pembersih rumah tangga. Langkah-langkah cara pembuatan kemoceng/sulak bulu ayam sebagai berikut.
a. Pemilihan Bulu Ayam
Pemilihan bulu ayam berkaitan dengan jenis kemoceng/sulak yang akan dibuat: besar, sedang, kecil, warna, jenis bulu ayam, dan sebagainya. Untuk satu jenis sulak tertentu bulu ayam dipilih yang sesuai. Misalnya, untuk membuat kemoceng/sulak besar dari jenis bulu ayam jantan jago, maka dipilih bulu ayam leher dan ekor. Bulu ekor cende-rung lebih besar sehingga diplot untuk bagian atas sulak. Selanjutnya, di bawah bulu ekor, dipilih bulu leher ayam yang cenderung sedang, tetapi lembut dan rapi. Bagian bawah sulak bisa memakai bulu yang lebih kecil.
b. Penjahitan Bulu Ayam
Penjahitan bulu ayam maksudnya adalah merangkai satu per satu bulu ayam sesuai urutan terbesar hasil pemilihan pada poin 1 dengan cara dijahit manual menggunakan jarum dan benang. Biasanya benang yang dipakai adalah benang hasil urai dari tali. Hasil penjahitan bulu ayam ini dinamakan rentengan karena berupa bulu ayam yang direnteng/dirangkai berurutan.
c. Pewarnaan Bulu Ayam (Wenter)
Pewarnaan ini sifatnya sesuai kebutuhan karena tidak semua bulu ayam harus diwarnai. Bulu ayam jago biasanya sengaja tidak diwarnai karena sudah memiliki corak warna alami dari sang ayam. Bulu ayam yang biasa diwarnai adalah bulu ayam petelur/horn.Tujuan pewarnaan ini adalah agar bulu ayam terlihat lebih cerah dan menarik.
d. Proses Pembuatan Kemoceng/Sulak Bulu Ayam
Pembuatan kemoceng/sulak bulu ayam sebenarnya tidaklah sulit dan rumit karena tinggal melilitkan bulu ayam yang telah dijahit dengan benang ke tangkai kayu/ rotan (penjalin) dengan diperkuat oleh tali atau benang sol sepatu (kenur). Proses pembuatan kemoceng/sulak diawali dengan pembuatan jambul atau tutup atas dari tangkai kayu/rotan(penjalin). Setelah itu, dililitkan rentengan bulu ayam urut terbesar dari jenis bulu ayamnya sampai kurang lebih satu jengkal sebelum tangkai habis.
e. Pembuatan kait tangkai pada ujung rotan(penjalin)
karet (kalep) yang telah dibentuk terlebih dahulu pada ujung tangkai/rotan (penjalin) kemoceng/sulak bulu ayam.
f. Proses Finishing Menyulam Dengan Benang (Bola Gandum)
Proses ini dilakukan pada tahap yang paling terakhir. butuh keterampilan menjahit/ menyulam guna mempercantik kemoceng/ sulak dalam tampilannya agar menarik minat pelanggan/pembeli dan laku di pasaran.
Baca Juga
- Tips Pengertian Produk Nonpangan Dari Pengolahan
- Makanan Dari Bahan Pangan Setengah Jadi Berbahan Baku Daging
- Makanan Dari Bahan Pangan Setengah Jadi Berbahan Baku Ikan
Demikian Artikel Metode Dan Teknik Pengolahan Samping Ikan Daging Menjadi Produk Nonpangan Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)