Jenis - Jenis Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat

Jenis - Jenis Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat

 

Ditinjau dari sarananya, ada tiga jenis Sebuah Pertunjukan Musik Barat, yaitu pertunjukan vokal, pertunjungan musik instrumental, dan pertunjukan musik gabungan vokal dan instrumental.

1. Seni Vokal 

Seni vokal adalah Sebuah Pertunjukan Musik Barat yang mengutamakan dan mengeksploitasi suara manusia. Seni vokal biasa disebut bernyanyi. Seniman-seniman vokal sangat mengandalkan kualitas suaranya dalam berkarya. Dalam bidang seni vokal ini kita mengenal penyanyi-penyanyi Barat legendaris, seperti Frank Sinatra, Natking Cole, Elvis Presley, Pavaroti, Julio Iglesias, Witney Huston, Celine Dion, Michel Jackson, Britney Spear, Adele, Katty Perry, Justin Beiber, sampai Lady Gaga. Lagu-lagu mereka sangat digemari di seluruh dunia. 

a. Teknik Vokal 

Organ tubuh manakah yang paling berperan ketika kamu bernyanyi? Mulut. Benar, Mulut beserta organ bagian-bagiannya, seperti bibir dan lidah, memang sangat vital untuk bernyanyi. Akan tetapi, sebenarnya masih banyak organ tubuh yang berperan untuk bernyanyi. Di sini akan kamu telusuri, organ-organ tubuh mana sajakah yang berguna untuk bernyanyi. Dengan pengetahuan ini diharapkan kamu dapat melatih organ-organ tubuh tersebut untuk menghasilkan teknik bernyanyi yang andal dan dapat menghasilkan nyanyian merdu. Coba kelompokkan organ-organ tubuh tersebut menurut perannya dalam bernyanyi. 

1) Organ Penggerak Suara manusia dihasilkan oleh organ penggerak. Organ ini berfungsi menggerakkan pita suara dengan cara mendorong udara mengenainya. Yang termasuk organ penggerak adalah sebagai berikut. 

a) Paru-paru 

Dalam kegiatan bernyanyi, paru-paru berfungsi untuk menghirup dan meniup udara. Udara tersebut, setelah dimanfaatkan untuk mendapatkan O2 bagi tubuh dalam aktivitas pernapasan, sisanya diembuskan keluar melalui tenggorokan dan hidung. Embusan udara inilah yang dimanfaatkan untuk menggetarkan pita suara sehingga menghasilkan suara. Kapasitas (daya tampung) paru-paru dalam menampung udara akan berpengaruh terhadap panjang-pendeknya suara kamu. Oleh karena itu, bila kamu ingin memiliki kemampuan bernyanyi dengan jangkauan suara yang panjang, kamu harus melatih organ paru-paru agar memiliki kapasitas yang semakin besar. Teknik melatih paru-paru dalam kegiatan bernyanyi disebut sebagai latihan pernapasan.

b) Larynx (pangkal tenggorok) 

Larynx merupakan organ tubuh tempat pita suara berada. Dari luar larynx dapat dilihat di dekat jakun. Pita suara inilah yang mula-mula menghasilkan suara. Bila terkena sentuhan udara yang diembuskan oleh paru-paru, pita suara akan bergetar membuka, menutup, merentang, atau mengkerut untuk membentuk suara dan menghasilkan nada setelah dikoordinasikan dengan alat-alat artikulasi di rongga mulut dan hidung. Oleh karena itu, larynx sangat penting fungsinya untuk melindungi pita suara. 

c) Pharynx (batang tenggorok) 

Organ ini menghubungkan larynx dan rongga mulut dan rongga hidung. Organ ini sangat rentan dengan gangguan udara. Bila organ tubuh ini terganggu akan menimbulkan radang dan di dalamnya akan terproduksi banyak lendir yang menimbulkan rasa gatal. Kamu tidak akan dapat bernyanyi dengan maksimal bila organ ini terganggu. Oleh karena itu, kebersihan organ tubuh ini dari lendir akan menghasilkan suara yang merdu. Pernahkah kalian dengar orang melakukan ghurah? Ghurah adalah salah satu cara membersihkan pharynx dari lendir yang dapat mengganggu aliran udara ketika bernyanyi. Di ujung atas dari pharynx terdapat organ tubuh yang disebut tonsil (anak tekak). Di tempat itulah manusia menghasilkan nada-nada tinggi. 

d) Diafragma (sekat rongga dada) 

Diafragma adalah otot besar yang melintang di antara rongga dada dan rongga perut. Fungsinya mengatur kerja paru-paru secara otomatis. Gerakan diafragma memberi kesempatan rongga dada untuk mengembang dan mengempis. Dalam kaitannya dengan teknik bernyanyi, diafragma sangat bermanfaat untuk memperbesar kapasitas paru-paru. 

 

2) Organ Penggetar 

Organ tubuh yang tergolong sebagai alat penggetar dalam menghasilkan suara adalah pita suara. Pita suara berbentuk jaringan tenunan otot yang tipis dan elastis berwarna kekuningan. Bila disentuh udara yang diembuskan paru-paru, pita suara akan bergetar dan menghasilkan suara. Pita suara milik anak laki-laki lebih panjang daripada milik anak perempuan. Inilah yang menyebabkan suara laki-laki lebih rendah daripada suara perempuan. Baik pada laki-laki maupun perempuan pada fase tertentu pita suara akan mengalami perubahan sehingga suara pun akan mengalami perubahan. Biasanya perubahan ini mengikuti usia.

 

3) Alat Ucap (artikulasi) 

Alat ucap manusia adalah mulut, yang terdiri atas dua bagian, yaitu artikulator dan titik artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat digerakkan atau digeserkan untuk menimbulkan berbagai macam bunyi. Alat artikulator adalah lidah. Titik artikulasi adalah bagian alat ucap yang menjadi tumpuan atau titik sentuh artikulator. Yang termasuk titik-titik artikulasi adalah bibir, gigi, gusi, langit-langit keras, langit-langit lunak, anak tekak 

Penempatan artikulator pada titik-titik artikulasi secara tepat akan menghasilkan kejelasan lafal dalam bernyanyi karena dalam bernyanyi yang diucapkan bukan hanya nadanya tetapi liriknya. Lirik adalah teks lagu yang akan dikomunikasikan kepada pendengar lewat nyanyian. Lafal yang benar dan tepat akan sanggup memberikan pengertian untuk diresapi pendengar. Bahkan ada semboyan bahwa lirik adalah mahkota lagu. Agar dihasilkan pelafalan lagu dengan baik, kamu harus melatih alat ucap dengan baik pula. Yang perlu dilatih adalah: 

a) rahang bawah, dengan latihan gerakan membuka menutup, gerakan ke kiri ke kanan, dan gerakan ke depan dan ke belakang agar diperoleh kelenturan gerak rahang, 

b) lidah, dengan latihan gerakan memutar, gerakan ke kiri dan ke kanan, gerakan keluar masuk. Latihan ini akan menghasilkan kelincahan gerak lidah, dan 

c) bibir, dengan latihan membuka menutup, dan menahan hembusan udara. Latihan ini ditujukan untuk mendapatkan kelenturan bibir. 

 

4) Resonantor

Resonantor adalah oragan tubuh yang berfungsi memantulkan getaran suara yang ditimbulkan oleh pita suara. Pantulan di dalam rongga organ resonantor ini akan semakin menguatkan suara. Bandingkan dengan rongga pada badan gitar. Tanpa rongga tersebut tentu getaran suara dari senar tidak akan kuat. Yang termasuk organ resonantor adalah rongga mulut, rongga dada, dan rongga hidung. Untuk itu organ tubuh yang berkaitan langsung dengan pembentukan suara tersebut harus dilatih dengan baik. Latihan-latihan itu meliputi: 

a) Latihan intonasi yang meliput: 

1) latihan aksentuasi (memberikan tekanan pada bagian tertentu dari sebuah lagu), 

2) latihan dinamik (menambah atau mengurangi kuat lemahnya suara). 

 

b) Latihan artikulasi, yaitu latihan ketepatan pelafalan bunyi dengan alat ucap. yang meliputi: 

1) latihan vokalisasi (latihan pelafalan bunyi-bunyi vokal) 

2) latihan pembetukan bunyi-bunyi konsonan. 

 

c) Latihan pernapasan, yaitu latihan untuk menghasilkan peningkatan kapasitas paruparu agar dalam bernyanyi tidak kehabisan napas. Latihan ini meliputi: 

1) latihan pernapasan dada 

Melakukan latihan pernapasan dengan membusungkan dada ketika menarik napas. Latihan ini sekaligus dapat memperkuat otot-otot di sekitar dada agar menjadi lentur. Meskipun demikian, pernapasan dada menghasilkan pernapasan yang kurang stabil sehingga teknik pernapasan ini kurang baik untuk bernyanyi.

2) latihan pernapasan bahu 

Melakukan pernapasan dengan menarik napas mengangkat bahu untuk mengisi paru-paru. Cara seperti ini tidak baik karena napas yang dihasilkan dangkal atau udara yang terhirup minim sehingga kalimat yang diucapkan seringkali terputus-putus. 

3) latihan pernapasan diafragma 

Pernapasan diafragma lazim disebut pernapasan rongga perut. Latihannya dengan melakukan pernapasan mengembangkan rongga perut atau diafragma. Cara ini merupakan pernapasan yang optimal untuk bernyanyi karena akan menghasilkan napas yang panjang, ringan, santai sehingga produksi suara lebih bermutu. Pengambilan napas pada saat memulai lagu atau awal kalimat lagu dapat dilakukan dengan menarik napas melalui hidung dengan santai. Namun, jika pada saat bernyanyi atau di tengah lagu, sebaiknya pengambilan napas dilakukan dengan singkat atau dengan mendengkus, seperti kamu mencium aroma yang harum atau aroma makanan yang sedap. 

4) Latihan Frasering 

Frasering adalah aturan pemenggalan kalimat yang baik dan benar dalam bernyanyi. Dengan frasering yang benar, pesan dan maksud lagu akan mudah dimengerti oleh pendengar. Frasering dalam bernyanyi disesuaikan dengan kaidah komunikasi yang berlaku dalam Sebuah Pertunjukan Musik Barat. Latihan frasering ini hendaknya mengikuti ketentuan praktis sebagai berikut :

1. Bila napas kita cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, nyanyikanlah satu kalimat itu tanpa disela pengambilan napas. Contoh: Engkau dinamakan Srikandi (benar) 

2. Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat penuh, penggallah kalimat itu menjadi klausa. Contoh: Gugur bungaku di taman bakti / di haribaan pertiwi  (benar) Gugur bungaku di / taman bakti / di hari ba / an pertiwi (salah) 

3. Bila napas kita tidak cukup untuk menyanyikan satu kalimat, penggallah kalimat tersebut menjadi frase. Lebih baik jangan memenggal kalimat lagu berdasarkan kata, apalagi yang lebih kecil dari kata. Contoh: 

Engkau / dinamakan / Srikandi (benar) 

Engkau dina / makan Srikandi (salah)

 

Baca Juga

 

Demikian Artikel Jenis - Jenis Dari Sebuah Pertunjukan Musik Barat Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)

 



Artikel Terkait