Simbol , Kreativitas Dan Nilai Estetis Dari Sebuah Seni Teater

Simbol , Kreativitas Dan Nilai Estetis Dari Sebuah Seni Teater

 

a. Simbol Teater

Pada dasarnya semua karya seni, termasuk Sebuah Seni Teater diekspresikan menggunakan bahasa simbol. Pengertian simbol di dalam seni, termasuk seni teater dapat dipahami sebagai benda, bentuk, unsur seni yang mengandung nilai atau makna yang terkandung di dalamnya. Nilai dalam seni, dapat dibedakan antara nilai bentuk dan nilai isi seni Teater. 

Nilai di dalam teater bersifat terindra melalui pendengaran, dan penglihatan kita. Contoh, “ timbangan“dapat pahami sebagai sarana (media) dan makna simbolnya adalah “keadilan’. Jika , “ timbangannya  tidak setimbang“, dan maka simbol tersebut dapat dimaknai sebagai “ketidakadilan”. 

mengenai perbedaan unsur-unsur yang terkandung di dalam seni teater, baik tradisional maupun non tradisional dengan unsur penting meliputi; naskah, pemeran, tata pentas, tempat dan penonton merupakan sarana simbol. Simbol yang dapat dimaknai dari perbedaan dua jenis teater melalui ciri-ciri sebagai identitas teaternya adalah sebagai berikut. Teater tradisional (teater daerah) kehadiran seninya dapat dimaknai sebagai simbol adat atau budaya masyarakat dengan Sang Pencita. Adapun teater  non tradisional dapat dimaknai sebagai simbol keduniawian. bersifat estetis.  Hal ini, dapat dipahami bahwa teater tradisional lebih mengedepankan seni sebagai media upacara, bukan seni  untuk keindahan sebagaimna seni non tradisional lebih mengutamakan keindahan bentuk.

 

b. Nilai  Estestis

Dalam karya Sebuah Seni Teater nilai adalah makna, yang disampaikan melalui media atau sarana simbol. Nilai di dalam simbol dapat dibagi menjadi nilai bentuk dan nilai  isi, nilai pesan. Nilai estetis adalah nilai bentuk, bersifat subjektif. Adapun nilai isi, nilai pesan bersifat objektif. 

Nilai estetis bersifat subjektif. Artinya, sangat tergantung kepada orang yang menilainya. Oleh karena itu nilai estetis yang ditampilkan sang kreator atau pelaku seni sangatlah berbeda tergantung ukuran nilai estetis dari sundut pandang mana mereka rasakan atau pakai ketika menikmati atau mengapresiasi pertunjukan teater. 

Berbicara nilai estetis atau nilai keindahan yang dipancarkan karya seni oleh para pelakunya, termasuk karya teater dapat dianalisis melalui unsur dan struktur pembentuk seninya. Hal ini terjadi, karena sifat seni pertunjukan hadir karena sifat spontan, sesaat dan kolektif. Yakni karya yang ada karena dilakukan secara langsung dengan kasat mata, terbatas oleh ruang dan waktu di atas panggung, dilakukan atas kerjasama dan kerja bersama antar beberapa awak pentas dalam mewujudkan karya teater. 

Untuk menilai karya teater, apakah indah atau tidak indah sangat tergantung pada jenis dan bentuk seninya. Apakah seni tradisi atau non tradisi, masing –masing pembentuk seninya  memiliki idiom atau pakem atau pola yang tetap dan baku yang mengikat secara khas. Justru kekhasan atau keunikan  dari bentuk seni teater melalui pola, struktur dan unsur-unsur pertunjukan teater yang terkandung di dalamnya adalah daya tarik tersendiri dalam memaknai nilai estetik seni teater tradisional, baik  teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat pedesaan maupun teater tradisi yang ada di keraton. Sebagai contoh, bentuk teater tradisional yang ada di Jawa Barat, antara lain; Longser (Bandung), Topeng Banjet (Karawang, Subang), Topeng Cisalak (Bogor), Uyeg (Sukabumi) dst. 

Adapun contoh untuk teater tradisional keraton atau disebut adilung, yakni; Wayang Golek, Wayang Kulit, Topeng Cirebon, dst. Dengan nilai keindahan yang terpancar adanya olahan unsur-unsur pertunjukannya kearah nilai estetika tinggi yang dipandang untuk prestisius kebesaran raja. Oleh karena itu, tidak heran apabila teater tradisional yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat keraton cenderung rumit dan terkesan glamour menakjubkan karena dikerjakan oleh para empu atau ahli dibidang seni. Dengan ciri atau tanda yang ada  sebagai identitas teater keraton adalah unsur-unsur pembentuk seninya berkembang kearah estetika tinggi dan bersifat adiluhung. 

Lain halnya dengan seni teater non tradisi yang sangat dipengaruhi oleh budaya barat. Dimana nilai keindahan yang dimunculkan memiliki fungsi di luar untuk kepentingan atau kebesaran raja atau untuk kepentingan upacara sebagaimana teater yang tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat tradisi kerakyatan, seperti Topeng Banjet, Topeng Cisalak, Teater Ardja, Mamanda,  dst. 

Dengan demikian ukuran nilai keindahan yang ada pada teater non tradisi atau teater tradisi yang telah dikembangkan cenderung untuk kepentingan hiburan, dan menjadi media pencerahan bagi penontonnya sebagai tanggapan atas kenyataan hidup yang serba kacau balau dikemas dengan teknik pertunjukan modern mengarah pada sifat individualistik kesenimanannya. 

 

c. Kreativitas  Teater

Kreativitas teater adalah suatu metode atau cara untuk mengoptimalkan kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam pembelajaran seni teater terhadap penguasaan dan pengolahan; tubuh, suara, sukma, dan pikir yang dimiliki siswa dengan totalitas, penuh kesadaran, dan tanggungjawab atas tugas berkarya teater yang diembannya. Sehingga diperoleh  manfaat ganda, berupa: kebugaran, kecerdasan, kebersamaan, kedisiplinan dan terjadi peningkatan kualitas dalam melatih tanggungjawab melalui  kreativitas berkarya teater. 

Pembelajaran seni teater melalui kreativitas Sebuah Seni Teater dapat kamu lakukan dengan menggunakan keberanian trial and error dan bebas terbimbing melalui langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut: 

Analisis Naskah  

Analisis  artinya mengurai, memecahkan atau membedah sesuatu hal berdasarkan kaidah ilmiah dengan memfungsinya daya pikir kamu. Analisis naskah dalam seni teater adalah kemampuan kamu untuk mengurai dan menghubungkan tokoh dengan beberapa unsur naskah yang kamu baca yang kemudian digali, diseleksi, disusun dan diwujudkan secara kreatif dalam bentuk karya teater. Kegiatan analisis garap naskah sumber dari naskah yang kamu baca kemudian dituangkan dalam bentuk draf atau format analisis naskah.

 

Baca Juga

 

Demikian Artikel Simbol , Kreativitas Dan Nilai Estetis Dari Sebuah Seni Teater Yang Saya Buat Semoga Bermanfaat Ya Mbloo:)

 



Artikel Terkait